Waspada Fenomena La Nina, Apa Saja Dampaknya?


    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghimbau seluruh masyarakat untuk waspada terhadap dampak fenomena La Nina yang diprediksi akan terjadi pada akhir tahun 2021 hingga Februari 2022.

    BMKG menyampaikan, hingga bulan November 2021 nanti, diprediksikan sekitar 87,7% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Kemudian pada akhir bulan Desember 2021, terdapat 96,8% wilayah Indonesia yang telah memasuki musim hujan. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebutkan fenomena La Nina diperkirakan akan berlangsung hingga level moderat. Dengan puncaknya yang akan terjadi pada Januari hingga Februari 2022.

    La Nina adalah fenomena pendinginan Suhu Muka Laut (SML) di bawah kondisi normalnya di Samudera Pasifik. Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah. La Nina dapat meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia. 

    La Nina terjadi apabila angin mengembus air hangat permukaan laut dari Amerika Selatan ke arah barat menuju Indonesia, sehingga air dingin naik ke permukaan. Proses penghangatan perairan Indonesia mendorong pembentukan awan yang berlebih sehingga meningkatkan curah hujan yang cukup signifikan. 

    Fenomena La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 - 70% di atas curah normalnya. Potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi. BMKG memperingatkan pemerintah daerah dan masyarakat, untuk mengelola sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi terdampak La Nina.

    Fenomena La Nina akan menyebabkan banyak dampak di Indonesia, dapat berpotensi terjadinya bencana alam yang bisa saja berskala besar. Setiap daerah di Indonesia akan memiliki dampak yang berbeda-beda karena ada yang akan terjadi hujan lebat dengan volume air besar, ada juga yang kekurangan curah hujan. 

    Beberapa contoh dampak La Nina adalah banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Indonesia. BMKG menghimbau agar masyarakat di wilayah-wilayah yang berpotensi banjir dan longsor agar lebih waspada lagi. Selain bencana banjir dan tanah longsor, La Nina juga akan menyebabkan terjadinya angin kencang hingga badai tropis di beberapa wilayah di Indonesia.

    Peringatan yang disampaikan BMKG harus menjadi pengingat bagi masyarakat agar selalu siap siaga. Bahkan masyarakat haruslah cepat tanggap dan tak lupa saling bersinergi dengan pemerintah. Hal tersebut bertujuan sehingga dampak bencana alam itu bisa diatasi dengan baik. Masyarakat juga dihimbau untuk melakukan langkah pencegahan dan mitigasi bencana sebagai upaya untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Riza Aziza Ramadhani (24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar