Resensi Novel 00.00


 

Identitas buku :

Judul buku : 00.00

Penulis : Ameylia Falensia

Penerbit : PT Sembilan Cahaya Abadi

Kota penerbit : Jakarta Selatan        

tahun terbit : 2021

Jumlah halaman : 280

Pendahuluan:

            Buku berjudul 00.00 ini merupakan karya kedua dari Anugrah Ameylia Falensia atau yang biasa dikenal dengan panggilan Amey. Lahir di Makassar pada tanggal 18 Mei merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Amey adalah penulis pendatang baru, dia mengawali hobi menulisnya dengan menuangkan ceritanya di aplikasi wattpad. Wattpad adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan penggunanya untuk membaca ataupun mengirimkan karya dalam bentuk cerita pendek, novel, artikel atau sejenisnya. Sebelumnya Ameylia telah menulis cerita berjudul Serein yang berhasil dibaca sebanyak 16,9 juta kali, sedangkan untuk 00.00 ini telah dibaca sebanyak 36,4 juta kali. Dengan antusias para pembaca yang banyak ini mampu membuat kedua cerita diterbitkan menjadi sebuah novel dan sudah dapat ditemukan di toko-toko buku. Penulis sengaja memberikan judul 00.00 yang menunjukan waktu karena akan ada cerita yang terkuak dari angka tersebut.

Isi resensi :

            Buku ini memiliki sampul berwarna hitam, terdapat ilustrasi gambar sesosok bayangan wanita dan jam pasir di belakangnya. Buku ini memiliki keunikan tersendiri karena penulis menggunakan angka yang menunjukkan waktu pada setiap judul sub babnya. Pada setiap waktu pada judul akan ada alur cerita dengan konflik berbeda yang disuguhkan oleh penulisnya. Semua konflik pada setiap cerita dibuat dengan sangat menarik sehingga mampu membuat para pembaca semakin penasaran dengan alur cerita.

Latar tempat dalam cerita ini banyak mengambil latar di sekolah, rumah, dan cafe. Namun, pada latar tempat cerita pada bagian di rumah dan sekolah lebih sering disebutkan karena konflik akan bermula dari latar tempat tersebut. Latar waktu yang digunakan kebanyakan menggunakan latar waktu maju, jarang ditemukan latar waktu mundur atau campuran kecuali pada prolog cerita.

Dunia terlalu abu-abu untuk Lengkara Putri Langit. Semua berdalih ingin melindunginya, meskipun pada akhirnya mereka saling menyakiti. Lengkara seolah hidup dalam terowongan hitam yang tak ada ujungnya.  Kehidupan Lengkara dipenuhi dengan banyaknya konflik dan masalah, akan tetapi ia tetap bertahan menjalani kehidupannya meskipun harus menghadapi banyak rintangan. Cerita 00.00 diperkuat dengan adanya tokoh pendukung  lain seperti Masnaka merupakan kekasih dari Lengkara beserta keluarga dan teman-teman sekolahnya yang turut hadir membuat cerita ini semakin hidup.

Alur cerita ini dimulai ketika Lengkara mempunyai keluarga baru.  Kehidupan Lengkara mengalami perubahan drastis akibat adanya kehadiran Nilam, adik tiri yang selalu mengusik kehidupan damainya. Seiring berjalannya waktu semua permasalahan yang dialami Lengkara berkurang karena adanya Masnaka, sang kekasih. Sepanjang alur cerita penulis berhasil membuat tokoh seakan hidup dalam imajinasi para pembaca.

Pada akhir cerita ini Lengkara mengalami sebuah kecelakaan yang menyebabkan kedua alat penglihatannya menjadi tidak berfungsi atau buta. Lalu Masnaka dengan suka rela mendonorkan kedua matanya kepada Lengkara. Karena Masnaka tau bahwa dia hidup sudah tidak lama lagi, dia diam-diam mempunyai penyakit kanker stadium tiga hinggga akhirnya meninggal dunia. Lengkara merasa tidak ada lagi yang berdiri di sampingnya. Ia sendirian menghadapi kejamnya hidup. Keluarga, sahabat, bahkan sampai Masnaka kekasihnya satu per satu pergi dan meninggalkan gadis itu sendirian.

Keunggulan buku :

            Keunggulan dari novel ini yaitu gaya bahasa yang sederhana, tidak rumit sehingga mudah dimengerti. Penulis berhasil membuat para pembacanya terhanyut oleh alur cerita dan setiap sub bab nya penulis memberikan kesan penasaran sehingga membuat pembaca ingin segera menyelesaikan novel tersebut.

Kekurangan buku :

            Kekurangan dari novel ini yaitu terdapat pada epilognya. Penulis memberikan akhir epilog yang menyedihkan tanpa membuat akhir bahagia untuk kehidupan tokoh utama.

Penutup :

            Novel ini cocok dibaca untuk kalangan remaja bukan anak kecil atau yang masih dibawah umur. Bagi para penggemar novel yang kurang atau tidak menyukai sad ending, buku ini tidak direkomendasikan karena akan berujung penyesalan dan kesedihan setelah membacanya.

 

Zakia Pusparani

26

XI MIPA 5

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar