Resensi Novel Dear faris

 


Judul Buku : Dear Faris

Nama penerbit : Leutikaprio

Tahun Penerbitan : 2014

Penulis : Arian Sahidi

Tebal Buku : 162 Halaman

Nomor Edisi : ISBN 9786022258018

Sinopsis:
Tak pernah terbayang olehku, anak sekecil itu harus menghadapi cobaan yang begitu berat. Ditinggal orang yang dicintai untuk selamanya di tengah rasa sakit pascaoperasi akibat kecelakaan. Aku tahu, Faris pastilah sangat sedih meski senyum cerianya mampu menutupi kegundahan yang ada. Masih kuingat kata-katanya, “Ustaz, nggak usah sedih. Ini adalah jalan yang terbaik bagi kita semua. Kalaupun Bapak bisa bertahan, itu hanya membuat beliau menderita. Faris tidak tega jika harus melihat Bapak menderita sakit yang demikian.” Ya Allah, betapa tegarnya dia. Dia yang tengah berduka mampu berkata seperti itu.

Ya, Faris, pahlawan kecilku, mengajariku banyak hal, bagaimana menyikapi musibah yang menimpa, bagaimana memandang cobaan yang diberikan Tuhan. Darinya, aku bisa belajar, ada pesan yang ingin disampaikan Sang Pencipta melalui ujian-Nya. Tuhan memberi cobaan bukan karena tidak sayang kepada hamba-Nya. Ujian yang diberikan sudah disesuaikan dengan kadar kemampuan hamba-Nya.

Catatan-catatan ini hadir sebagai pengingat akan nikmat Tuhan, sehingga kita akan tambah bersyukur. Bisa juga untuk mengenang kembali saat-saat Faris berjuang menjalani cobaan, saat berjuang untuk kembali berdiri tegak, dan belajar untuk kembali melangkah meski harus dengan uraian air mata, harus terjatuh, dan mengulang kembali perjuangannya sedari awal lagi. Akhirnya, inilah sebuah persembahan cintaku kepada pahlawan kecilku. Semoga para pembaca bisa mengambil pelajaran dari catatan-catatan sederhana ini.

Kelebihan: Novel ini memiliki pesan sebagai pengingat akan nikmat Tuhan, sehingga kita akan tambah bersyukur. 

Kekurangan: Meskipun jalan ceritanya memuat banyak pesan kehidupan, namun cover novel ini terlalu sederhana sehingga kurang menarik.


Kaisha Indy Marsanadya
XI MIPA 6



Tidak ada komentar:

Posting Komentar