KIAT MENJADI REMAJA MUSLIMAH SEJATI YANG TAAT


Taat di usia remaja? Berat tidak yaa? Hayo.. Berat tidak? Sanggup tidak? Sangat berat tentunya! Karena, masa remaja merupakan masa dimana syahwat sedang puncak-puncaknya dan darah mudapun sedang bergejolak. Sehingga, tak jarang banyak pemuda pemudi  yang terjerumus ke dalam kubangan kemaksiatan. Apalagi zaman now atau zaman sekarang maksiat menjadi lumrah dilakukan. Yang diharamkan oleh Allah justru di kerjakan secara berjama’ah.
Pacaran dan pergaulan bebas menjadi aktivitas wajib di kalangan remaja. ”gak pacaran gak gaul!!”. Begitulah ungkapan umum yang sering diungkapkan. Televisi dan sosial media seperti instagram, whatsapp, youtube, dan lainnya menjadi wadah yang member inspirasi. Film-film tentang pergaulan bebas di kalangan remaja melenggang begitu saja. Entah standar apa yang digunakan oleh lembaga sensor pertelevisian Indonesia. Mulai pagi, siang, sore, bahkan malam hari tidak pernah kosong dari tontonan-tontonan tentang pergaulan bebas. Begitupun sosial media, banyak konten-konten yang merusak terus di sebarluaskan.
Maka dari itu, kita akan memberikan kiat-kiat agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang diharamkan Allah. Berikut ulasannya:
1.      Niat

Yang pertama, niat. Iya niat. Niatkan semua usahamu karena Allah. Pastikan kamu benar-benar ingin menjadi remaja muslimah sejati yang tidak mau terjerumus ke dalam perbuatan yang di haramkan Allah. Jangan merasa lebih baik di banding siapapun. Lakukan secara perlahan dan teratur. Jangan ketika sudah di lakukan lalu di tinggalkan dan berubah pikiran, juga jangan langsung berubah 180. Akibatnya akan menyebabkan diri kita stress karena merasa tertekan. Lakukan perubanhan sedikit demi sedikit agar dapat memahami maknanya. Jangan lakukan karena keterpaksaan dan rasa tertekan.

2.      Menutup aurat


Busana yang digunakan dapat mencerminkan kepribadian dan status social bagi si pemakai, Selain itu, busana yang dipakai juga dapat menyampaikan pesan atau image kepada orang yang melihat. Untuk itu, dalam hal berbusana banyak hal yang perlu di perhatikan dan di pertimbangkan. Sehingga di peroleh busana yang serasi, indah, dan menarik. Namun, setiap busana yang digunakan harus sesuai dengan syari’at islam yang telah ditentukan dan hukumnya wajib bagi seorang muslimah.
Allah Azza wa Jalla memerintahkan kepada istri-istri nabi dan wanita beriman untuk menutup aurat mereka sebagaimana firman-Nya :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka!” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[Q.S. Al-Ahzab: 59]
            Menutup aurat yang sesuai dengan syari’at islam yaitu:
a)      Menutupi seluruh bagian aurat
Aurat seorang muslimah yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Jangan sampai ketika kita sudah berhijab rambut masih terlihat, karena rambut merupakan aurat seorang muslimah.

b)      Tidak menampakkan lekukan tubuh
Memakai pakaian yang longgar atau tidak ketat selain untuk menutup aurat juga dapat bermanfaat bagi kesehatan. Salah satunya yaitu mencegah terkena kanker kulit.

c)      Mengenakan jilbab
Gunakanlah jilbab yang menutupi bagian rambut dan dada. Manfaat yang didapatkan ketika menggunakan jilbab sangatlah banyak. Salah satunya yaitu menghindari dari pandangan buruk atau nakal para lelaki.

d)      Tidak transparan
Aisyah ra meriwayatkan bahwa Asma’ binti Abu Bakar masuk melewati Rasulullah saw dan Asma’ mengenakan pakaian yang transparan maka Rasulullah saw berpaling darinya dan bersabda:
يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ يَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا
“wahai Asma’ sesungguhnya seorang perempuan ketika telah baligh tidak pantas jika diperlihatkan darinya kecuali wajah dan telapak tangannya.”

e)      Tidak menarik perhatian orang lain
Islam melarang pakaian yang bertujuan untuk mencari ketenaran dan popularitas. Rasulullah saw bersabda:
مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِي الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، ثُمَّ أَلْهَبَ فِيهِ نَارًا
”Barangsiapa yang memakai pakaian tenar di dunia maka Allah swt akan memakaikannya pakaian kehinaan di akhirat kelak.”

f)       Tidak berbau wangi atau memakai parfum
Apabila kita menggunakan parfum dan melewati sekumpulan lelaki lalu membangkitkan syahwatnya sehingga mendorong mereka untuk melihat kepadanya, maka setiap yang melihat matanya telah berzina. Rasulullah saw bersabda:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR. An-Nasa’I, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad)

g)      Tidak menyerupai pakaian laki-laki dan kaum kafir
Pakaian yang menyerupai kaum kafir yaitu pakaian khas yang di gunakan oleh orang kafir seperti pakaian pendeta,tukang sihir atau memakai salib, dan semua pakaian khusus yang di gunakan pemeluk agama tertentu.

3.      Hindari ghibah

Masa remaja adalah masa dimana kita senang membicarakan orang lain. Padahal ghibah sudah jelas-jelas diharamkan oleh Allah. Allah ‘azza wa jalla berfirman,
وَلَايَغْتَبْبَعْضُكُمْبَعْضًاۚأَيُحِبُّأَحَدُكُمْأَنْيَأْكُلَلَحْمَأَخِيهِمَيْتًافَكَرِهْتُمُوهُۚوَاتَّقُوااللَّهَۚإِنَّاللَّهَتَوَّابٌرَحِيمٌ
Dan janganlah kalian saling menggunjing. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang(QS. Al-Hujurat: 12).
Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari ghibah yaitu:
a)      Menghentikan pembicaraan ketika pembicaraan tersebut mengarah pada perbuatan ghibah.
b)      Berdzikirdan beristigfar untuk memohon ampun dan perlindungan Allah swt.
c)      Menghindari pembicaraan yang terlalu lama. Pembicaraan yang terlalu lama dapat mengarah pada ghibah.
d)      Tidak berkumpul dengan orang-orang yang memiliki kebiasaan ghibah.
e)      Sadar bahwa ghibah dapat menimbulkan dosa besar.

4.      Hindari pergaulan bebas atau pacaran
Pacaran merupakan hal yang dilarang oleh agama islam dan hukumnya haram. Pacaran mengandung banyak kemadhorotan daripada kebaikannya. Lebih baik berpacaran ketika sudah menikah karena sudah aman (halal). Berikut bahaya (kerugian) pacaran atau pergaulan bebas:
a)      Mendekati zina
Dalam islam, laki-laki diharuskan menjaga pandangannya dari perempuan dan perempuan pun harus sadar diri akan keberadaannya dihadapan laki-laki yang bukan mahramnya. LDR (long distance relationship­) atau pacaran jarak jauh sama saja perkaranya. Zina bukan berarti bertemu lantas melakukan hubungan tanpa ada ikatan pernikahan. Bahkan, ketika seorang laki-laki mengirim pesan pendek kepada perempuan juga merupakan perbuatan yang mendekati zina.

b)      Mengurangi produktivitas dan minat belajar
Pacaran merupakan perbuatan yang dapat menyebabkan dosa. Dalam kata lain, setiap perbuatan yang dilakukan bahkan setiap detiknya orang yang berpacaran akan mendapatkan dosa. Kata-kata seperti “pacaran dapat meningkatkan semangat belajar” hanyalah omong kosong. Faktanya, waktu yang seharusnya dilakukan untuk belajar justru dihabiskan bersama pacar. Uang pemberian orang tua yang seharusnya digunakan untuk kepentingan pendidikan justru dipakai untuk bersenang-senang.

c)      Menjadikan tidak fokus
Remaja yang berpacaran cenderung akan selalu resah, gelisah, dan tidak bisa fokus karena dia akan selalu memikirkan pujaan hatinya.

d)      Menghalangi rezeki
“Sesungguhnya seseorang akan ditahan rizkinya karena dosa yang dia lakukan.” (HR. Ibnu Majah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar