Resensi Novel Dilan 1991



A. Identitas Cerpen

Judul : Dilan, Dia adalah dilanku tahun 1991

Penulis : Pidi Baiq

Penerbit : Pastel Books (Mizan)

Tahun Terbit : 2015

Jumlah halaman : 344 halaman

ISBN : 9786027870994


B. Sinopsis

Resensi novel Dilan 1991 ini merupakan kelanjutan dari novel Dilan 1991. Bedanya, novel ini lebih banyak menceritakan perjuangan cinta antara Milea dan Dilan. Hubungan Milea dan Dilan mendapatkan banyak ujian. Salah satunya, Milea mendapatkan surat dari Beni (mantan pacar Milea) yang tiba-tiba mengajak untuk balikan. Tentu saja Milea menolak Beni karena sudah berjanji dengan Dilan untuk terus bersama. Kebiasaan Dilan yang sering membalas dendam tidak berubah sama sekali membuat Milea sangat khawatir. Sampai sampai Ayah Dilan yang seorang TNI pun turun tangan meminta petugas polisi di Bandung untuk menahan Dilan agar anaknya jera dengan sikap nakalnya.

Berjalannya waktu, Milea pernah mendapatkan perlakuan buruk dari Yugo, anak dari teman ibunya Milea. Salah satu guru di sekolah Milea juga menaruh perasaan kepadanya. Seperti anak remaja kebanyakan, Milea tiba-tiba meminta putus dari Dilan.

Namun Dilan tetap bersikap romantis kepada Milea. Sampai Milea lulus SMA dan melanjutkan ke Universitas Indonesia di Jakarta, Ia masih tidak berhubungan dengan Dilan. Lalu, gadis itu menjalin hubungan baru dengan seniornya.

Pada akhirnya, Milea sudah lulus dan menyandang gelar sarjana. Dia mendapatkan pekerjaan dengan sistem kontrak. Lalu pulang ke Bandung karena mendapatkan kabar bahwa ayah Dilan telah meninggal.

Saat itu, Milea melihat Dilan sudah memiliki pacar yang baru. Novel ini juga menceritakan suasana reformasi tahun 1998 di Jakarta dan terjadi demonstrasi besar-besaran.


C. Kelebihan :

Penulisannya menggunakan bahasa yang santai dan banyak kalimat mengandung gelak tawa membuat penonton merasa  senang membacanya. 

Latar tempat di dalam novel tidak terlalu banyak sehingga pembaca tidak kesulitan mengingatnya.

Kisah asmara remaja SMA yang penuh romansa dan kejadian lucu membuat pembaca terbawa suasana.

Ceritanya santai sehingga tidak perlu banyak waktu untuk membaca novel ini.


D. Kekurangan :

Dikarenakan novel ini berlatar tahun 90an maka percakapan dan komedi nya pun berkaitan dengan tahun 90an, sehingga pembaca mungkin menemukan beberapa kalimat kurang dimengerti. 

Novel ini dikhususkan untuk kalangan yang terbatas sehingga tidak semua kalangan bisa membaca novel yang bergenre romansa tersebut, novel ini akan lebih cocok untuk kalangan remaja saja.

Annisa Maulia XI MIPA 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar